Bandar Seri Begawan – Yang Mulia Putra Mahkota Brunei Darussalam, Haji Al-Muhtadee Billah sebagai Dewan Pelindung Inisiatif Heart of Borneo (HoB) Brunei Darussalam membuka Pertemuan Tingkat Menteri (The Special Ministerial Meeting)
Inisiatif HoB yang diselenggarakan di pada 7 September 2013 di The
Empire Hotel and Country Club pada 7 September 2013. Dalam sambutannya,
Yang Mulia Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah menyampaikan pentingnya HoB
sebagai salah satu inisiatif yang mengedepankan langkah-langkah untuk
mengurangi degradasi lingkungan alam serta memberikan kontribusi yang
penting bagi pembangunan berkelanjutan di tiga negara HoB melalui
pendekatan ekonomi hijau.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Yang Terhormat Dato Yahya
(Menteri Industri dan Sumber Daya Alam Negara Brunei Darussalam), Bapak
Dr. Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan Republik Indonesia) serta Yang
Terhormat Dato Dr. James Dawos Mamit (Deputi Menteri Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Malaysia) memberikan pernyataan komitmen bersama sebagai
dukungan kerjasama diantara ketiga negara dalam konservasi dan
pembangunan berkelanjutan di HoB untuk 5 tahun kedepan (2014-2019).
Dalam kesempatan ini pula, Menteri Kehutanan, Dr. Zulkifli Hasan
kembali menegaskan perlunya peran aktif pemerintah dalam program-program
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran
dalam pelestarian alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya di kawasan HoB.
Pertemuan Tingkat Menteri ini merupakan rangkaian kegiatan dari Pertemuan Tiga Negara HoB (The HoB Trilateral Meeting) ke-7 yang diselenggarakan pada 4 - 5 September di tempat yang sama yaitu The Empire Hotel and Country Club,
Bandar Seri Begawan. Pertemuan ini dihadiri oleh para delegasi dari
pemerintah ketiga negara, perwakilan komunitas dari dataran tinggi
Borneo (FORMADAT) serta NGOs. Pertemuan dilaksanakan dengan tujuan untuk
membahas mengenai perkembangan HoB dalam 5 tahun terakhit serta isu-isu
penting lainnya sebagai tindak lanjut pertemuan yang sebelumnya.
Perwakilan komunitas masyarakat adat (FORMADAT) hadir untuk pertama
kalinya di dalam pertemuan ini.
Beberapa isu yang diangkat dalam pertemuan HoB antara lain adalah
pengelolaan kawasan lindung di wilayah perbatasan pengembangan ekowisata
di kawasan tersebut; pembangunan berkelanjutan di HoB melalui
pendekatan ‘Ekonomi Hijau’ (Green Economy), dll. Selanjutnya diskusi akan membahas mengenai rencana kerja Inisiatif HoB dalam lima tahun ke depan (2014-2019).
Sebagai kegiatan pendukung kedua kegitaan tersebut juga diadakan pameran yang berjudul “Public Private Partnership for a Green Economy di HoB”
sebagai side event yang menampilkan pencapaian HoB masing-masing negara
selama lima tahun ini. Materi pameran secara keseluruhan menyuguhkan
gambaran umum peran pemerintah dan masyarakat serta NGOs yang berperan
aktif dalam mendorong inisiatif HoB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar