Keadilan Omong Kosong Para Penguasa




Dalam sejarah peradaban manusia kita mendengar ada bangsa-bangsa tertentu yang mencapai kejayaannya di masa silam. Namun ternyata kejayaan itu tidaklah kekal. Ketidak kekalan tersebut jika kita pelajari dalam sejarah-sejarah masa silam. Ada banyak faktor penyebab kehancuran sebuah bangsa dan peradabannya. Beberapa diantaranya adalah Baik disebabkan oleh faktor alami maupun faktor manusia. Menurut Rasulullah Muhammad SAW, salah satu hal yang menyebabkan kehancuran sebuah bangsa [ kaum ] adalah hilangnya keadilan dalam kehidupan berbangsa { kaum tersebut ] dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini bisa kita ketahui berdasarkan sebuah hadist yang menceritakan bahwa suatu Hari Rasulullah Muhammad SAW dalam khutbahnya menyampaikan pesan yang isinya adalah :
" Hai segenap manusia, yang menyebabkan kehancuran orang-orang terdahulu tidak lain adalah bahwa ketika yang mencuri di antara mereka adalah orang-orang terhormat, mereka melepaskannya [ memaafkannya]. Tetapi ketika yang mencuri di antara mereka adalah orang-orang lemah, mereka menjeratnya dengan hukuman. Demi Alloh, seandainya Fatimah binti Muhammad bin Abdullah mencuri, niscaya aku akan memotong tangannya dengan pedangku sendiri "

Berdasarkan hadist di atas, jelas banhwa Rasululloh SAW menilai bahwa rasa keadilan yang telah tercerabut dari kehidupan sebuah bangsa akan melahirkan rasa tidak puas diantara masyarakat bangsa. rasa tidak puas pada akhirnya bisa menumbuh suburkan rasa iri hati. rasa iri hati pada akhirnya akan melahirkan sifat dengki dan hasud. Dan akibat terburuknya adalah timbulnya kekacauan, huru hara dalam masyarakat bangsa [ kaum ].
Itulah sebabnya, mengapa Rasulullah Muhammad SAW berani mempertaruhkan dirinya untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran hukum meskipun yang melakukan pelanggaran hukum tersebut adalah anggota keluarganya sendiri
Lantas jika kita membaca zaman dan Berbicara Keadilan maka seberapa jauh kehancuran bangsa Indonesia ini. Untuk menghilangkan rasa ke khawatiran muncul motivator, film, novel, dan kegiatan berbau ke ISLAMan. Banyak Sekali Hal Berbau AGAMA akhir2 ini muncul. Tapi Jalan Sendiri dan tak peduli satu sama lain bahkan saling menghina serta menjatuhakan. menganggap dirinya dan ajaran yg di berikan oleh gurunya adalah benar.
Kadang penulis berfikir, apakah karakter bangsa Indonesia yang mudah ikut-ikutan, mudah terpengaruh dsb. yang di dunia luar dikenal dg bangsa yang ramah [baca ; mudah dibohongin] ini sebagai penyebabnya rusaknya moral dan kearifan lokal kita.
penulis merasa senang bahwa kepedulian masyarakat kita semakin meningkat. empati dan simpati terhadap sahabat kita di palestine dan juga suriah serta daerah konflik lainnya juga meningkat. tapi mereka lupa tetangga terdekat! masih banyak sekolah, rumah sakit, bahkan masjid yang jauh dari kata layak. apalagi dalam pembangunan masjid minta sumbangan di tengah jalan. Lucu sekali bangsa ini. Premanisme dimana-mana, dan kemaksiatan terjadi dengan full skenario. Apa kabar pergerakan Keislaman?? semakin ramah [baca ; mudah dibohongin] dan berjalan dg aturan [full skenario]
lalu keadilan itu bagaimana semestinya menyelesaikan kebatilan (Fad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages