PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIAH

SAMARINDA - Menyambut Tahun Baru 1 Muharam, Pemkot Samarinda memusatkan peringatannya di Musala Al Amin, rumah jabatan wali kota, Rabu (14/11). Mengusung tema “Aktualisasi Nilai-nilai Hijratul Rasul dalam Membangun Ukhuwah Islamiyah”, acara ini bekerja sama dengan pengurus wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kaltim dan Perhimpunan Keluarga Besar PII Kaltim.
Peringatan Tahun Baru diawali zikir bersama, doa tutup tahun, salat magrib berjamaah, doa awal tahun, tausiah oleh KH Natsir Kadrie dan salat isya. Selain pengurus PII, hadir pula jajaran Pemkot termasuk Wali Kota Syaharie Jaang, istri wali kota Puji Setyowati, Staf Ahli Wali Kota Hasan Aidil, Kepala Kementerian Agama Abdul Moeis, beberapa camat, dan pejabat lainnya.
“Saya sangat berharap kegiatan seperti malam ini bisa berkelanjutan. Apalagi tahun ini anak-anak kita, adik-adik dan para remaja, mau berkumpul di sini menyambut tahun baru Islam. Biar bagaimanapun, agama adalah fondasi paling kuat yang membentengi diri kita, anak-anak, dan keluarga kita dari kemajuan teknologi yang luar biasa,” kata wali kota.
Dikatakannya, peringatan 1 Muharam dilanjutkan dengan pawai dan festival. “Seperti beberapa hari lalu, Yayasan Al Kautsar sudah melaksanakan Festival Al Kautsar selama tiga hari. Harapan saya sebagai wali kota, peringatan tahun baru Islam juga harus dimeriahkan dengan nilai-nilai hijrah Rasul sehingga memotivasi umat muslim di Samarinda untuk hijrah ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Sementara Ketua KB-PII Kaltim, Ridwan Tassa, membandingkan peringatan tahun baru Islam dengan tahun Masehi yang dianggapnya cukup aneh. “Kalau tahun baru Masehi, anak-anak, remaja hingga orangtuanya ikut merayakan. Dari kota sampai ke pelosok begitu meriah dan penuh hura-hura. Tapi ketika pergantian tahun baru hijriah yang merupakan sejarah bagi umat Islam malah dilewatkan. Apa yang dilakukan malam ini hanya secuil dari pergantian tahun baru Masehi,” tegas Ridwan yang juga Asisten III Sekkot Samarinda.