Beasiswa Kaltim Cemerlang Dipotong Keluarga Veteran Pertanyakan BPSDM

BALIKPAPAN - Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) yang diterima anak cucu veteran dipotong. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)-Keturunan Veteran Republik Indonesia (Kevri) Kaltim pun dikeluhkan. Seorang keluarga veteran, kepada Kaltim Post, kemarin mengatakan pihak BPSDM meminta dana kepada setiap penerima BKC sesuai angka yang sudah ditetapkan. Yakni, penerima beasiswa anak cucu veteran jenjang SD dikenakan potongan Rp 150 ribu,  SMP Rp 200 ribu, dan SMA/sederajat Rp 400 ribu. Sumbangan tersebut, kata perempuan yang meminta namanya tak disebutkan itu, arahnya masih kabur. Ini lantaran tak diketahui tujuan dari permintaan sumbangan tersebut. “Kami hanya ingin minta penjelasan uang itu (potongan) untuk apa?” kata perempuan tersebut.

Ia sejatinya tidak mempermasalahkan jika BPSDM mematok tarif sumbangan. Namun jika mereka yang dikenakan sumbangan masuk golongan tidak mampu maka itu sangat memberatkan. “Dari saya tidak ada masalah tapi bagaimana dengan anak cucu veteran lain. Kami perlu penjelasan,” ungkap dia.

Ia juga mempersoalkan, pembayaran uang tersebut dari pihak BPSDM tidak memberi bukti kuitansi. Di Balikpapan, kata dia, ada 200 lebih anak cucu veteran yang merupakan calon penerima beasiswa. Jika semua membayar uang pungutan itu dipastikan angkanya cukup besar. “Kalau saya baru kali pertama (kena potongan),” ungkapnya.

Mengingat beasiswa dari gubernur, dia juga mempertanyakan keabsahan tim yang membuat pengesahan nominal angka pemotongan. “Kami cuma ingin mendapat kejelasan. Apakah ada instruksi gubernur akan memotong? Kalau memang ada perintah gubernur, kami mau tahu SK (Surat Keputusan) dan surat perintahnya. Ini tidak ada sama sekali,” paparnya.

Dia menambahkan,  ada satu persoalan yang juga masih mengganjal. Yakni, pemanggilan BPSDM kepada seluruh anak cucu veteran untuk membayar uang sebesar Rp 50 ribu yang katanya sebagai pengganti kartu identitas. Hingga saat ini kartu tersebut belum ada kabarnya. Kapan didistribusikan dan dibagikan kepada anak cucu veteran.

Terpisah, saat dikonfirmasi di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Kompleks Balikpapan Permai, Kepala BPSDM-Kevri Kaltim Rafidah Syarkawie Basrie menjelaskan, selaku penanggung jawab tak menepis BPSDM mengeluarkan kebijakan adanya permohonan uang bantuan kepada pelajar anak cucu veteran yang nilainya telah ditetapkan sesuai kesepakatan, di antaranya oleh Plt Ketua DPC LVRI Balikpapan dan Pengurus Piveri.

Adapun hasil rapat panitia gabungan, permohonan tersebut tertuang pada Surat Nomor 15/SE-K/Kaltim/VI/2013. Isinya calon penerima beasiswa anak cucu veteran 2013 dimohon untuk menyumbang kas panitia. Sejak awal penerimaan beasiswa 2010 hingga 2012 panitia tak pernah menetapkan sumbangan.

Permohonan ini hanya berlaku sekali. “Memang kami meminta sumbangan. Dan ini kebijakan. Bahasa kami mohon dan terpenting hanya sekali tahun ini saja,” ungkap Rafidah.

Jenjang SD hingga Strata 3 nominalnya bervariasi. Mulai terkecil SD Rp 150 ribu sampai Strata 3 dengan sumbangan Rp 1,5 juta. Sebagai ketetapan, oleh bendahara nanti sumbangan terkumpul akan dibagikan kepada tim verifikasi kota sebesar satu per lima bagian dari total sumbangan. Begitu juga masing-masing satu per lima untuk tim verifikasi provinsi, kas BPSDM-KEVRI Provinsi Kaltim, DPC LVRI & Piveri Balikpapan, serta panitia penerima berkas di Balikpapan.

“Jadi tidak ada uang itu masuk ke saya pribadi. Sudah ada bagiannya,” ungkapnya. Ia mengajak para anak cucu veteran berfikir di mana segala pengurusan BKC dilakukan oleh BPSDM. Calon penerima hanya memasukkan lampiran data beasiswa dan semua diurus tim BPSDM.

“Yang urus beasiswa itu kami. Bolak-balik ke provinsi, belum lagi urus legalisir, verifikasi ke pemprov dan lain-lain. Kami kerja hanya untuk anak cucu veteran. Itu ongkos semua ada dari kas,” tuturnya. Ia mengambil contoh, ketika tidak diurus benar-benar, maka yang terjadi pada 2011 banyak anak cucu veteran tak mendapat beasiswa. Namun setelah diupayakan, ia mengaku penerima kuota beasiswa bertambah.

BKC untuk anak cucu veteran di Balikpapan paling banyak. Ada 245 orang. Di Samarinda dan wilayah lainnya angkanya di bawah itu. Namun,  di Balikpapan hingga saat ini baru 174 mendapat SK alias mendapat kepastian penerima beasiswa. Hanya dirinya mengaku berusaha meminta kuota lebih banyak lagi.

Ia juga membantah jika pemotongan tidak diserahkan bukti pembayaran atau kuitansi. “Kalau itu bohong, bila kami tak beri mereka kuitansi. Saya bisa tuntut pencemaran nama baik,” terangnya.

Terkait keabsahan BPSDM serta adanya permohonan permintaan bantuan  memang tidak berlandaskan SK Gubernur, itu karena berdiri di luar pemerintah provinsi. “Kami memang di luar pemerintah provinsi dan bekerja sendiri,” ujarnya.

Disinggung uang untuk kartu anggota, Rafidah menuturkan, pembuatan kartu merupakan instruksi pengurus pusat di Jakarta. Kartu masih dalam pengurusan dan belum dikirimkan. Kegunaan kartu dinilai sangat banyak. Ini lantaran banyak yang mengaku-ngaku anak veteran yang ternyata gadungan malah mendapat fasilitas kenyamanan. Dengan kartu tersebut anak cucu veteran asli dapat mempunyai bukti kuat jika sewaktu-waktu diperlukan.

“Masalah kartu masih dalam tahap pembuatan. Akan dikabari jika telah rampung. Pokoknya kegunaan kartu nanti banyak,” imbuhnya. (ede/far/k7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages