Penulis: Asy Syaikh Abu Nashr
Muhammad bin Abdillah Al-Imam
Tempat-tempat
yang banyak ditemukan para syaitan diantaranya :
1. Tempat peristirahatan unta.
Dalam
hadits Abdullah bin Mughaffal radiyallohu ‘anhu berkata, bersabda ..Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam:
صَلُّوا فِى مَرَابِضِ الْغَنَمِ وَلاَ تُصَلُّوا فِى
أَعْطَانِ الإِبِلِ فَإِنَّهَا خُلِقَتْ مِنَ الشَّيَاطِينِ
” Shalatlah kalian di tempat
peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat
peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari
syaitan.” (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah
(769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainanya).
Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam
“Majmu Fatawa” (19/41) ketika menjelaskan tentang penyebab dilarangnya shalat
di tempat peristirahatan unta. Yang benar bahwa penyebab (dilarangnya shalat)
di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah karena
itu adalah tempat-tempat para setan.
2. Tempat buang air besar dan kecil
Dalam
hadits Zaid bin Arqam radiyallohu ‘anhu, dan selainnya yang diriwayatkan oleh
Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan
selainnya bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ ،
فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ
الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
” Sesungguhnya tempat-tempat buang
hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian
hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
الْخُبُثِ adalah
setan laki-laki dan الْخَبَائِثِ adalah setan
perempuan. Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di
tempat-tempat buang hajat.
3. Lembah-lembah.
Sesungguhnya
jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak ditemukan di pegunungan.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/33)
: “Lembah-lembah
adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di
lembah-lembah daripada di dataran tinggi.“
4. Tempat sampah dan kotoran.
Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/41) : “(Para Setan) ditemukan di
tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta
pekuburan.“
5. Pekuburan.
Telah
datang dari hadits Abu Said Al Khudri radiyallohu ‘anhu bahwa Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
الأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلاَّ الْمَقْبَرَةَ
وَالْحَمَّامَ
” Permukaan bumi itu semuanya masjid
(bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492), Tirmidzi (317), Ibnu
Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya).
Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam
“Majmu Fatawa” (19/41) ketika berbicara tentang tempat-tempat jin : “Pada pekuburan itu terdapat sarana
menuju kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para
syaitan Lihat ucapan beliau sebelumnya. Para syaitan menuntut orang yang hendak
menjadi tukang sihir untuk selalu tinggal di pekuburan. Dan disanalah para
syaitan turun mendatanginya dan tukang sihir itu bolak balik ke tempat ini.
Para syaitan menuntutnya untuk memakan sebagian orang-orang mati.
6. Tempat yang telah rusak dan kosong.
Diriwayatkan
oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari Tsauban radiyallohu ‘anhu
berkata : Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, berkata kepadaku :
لا تسكن الكفور فإِن ساكن الكفوركساكن القبور
” Janganlah kamu tinggal di tempat
yang jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu
seperti tinggal di kuburan.“
Hadits
ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yang
jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun yang lewat di
situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam
“Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : “Oleh karena itu, (para syaitan)
banyak ditemukan di tempat yang telah rusak dan kosong.“
7. Lautan
Dalam
hadits Jabir radiyallohu ‘anhu berkata : Bersabda Rasulullah Shallallohu
‘alaihi wasallam :
إن إبليس يضع عرشه على البحر ثم يبعث سراياه
” Sesungguhnya Iblis meletakkan
singgasananya di atas lautan dalam riwayat lain di atar airdan kemudian dia pun
mengutus pasukannya. (HR.
Muslim: 2813).
Dan
juga datang dari hadits Abu Musa radiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu
Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih. Sebagian ulama menyebutkan bahwa
lautan yang dimaksud adalah samudera “Al Haadi” karena di sanalah tempat
berkumpulnya semua benua.
8. Celah-celah di bukit.
Telah
datang hadits Ibnu Sarjis radiyallohu ‘anhu dia berkata: bersabda Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam :
لايبلون أَحدكم في الجحر
” Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang…”
Mereka
berkata kepada Qatadah: “Apa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang?”, dia
berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin“. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29),
An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama
yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis radiyallohu
‘anhu,. Lihat ktab “Jami’ At Tahshiil.”
Hadits
ini dishahihkan oleh Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam “Ash Shahih Al Musnad
Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).
9. Tempat-tempat kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan
Para
setan ditemukan di setiap tempat yang di dalamnya manusia melakukan kesyirikan,
bid’ah dan kemaksiatan. Tidaklah dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada
selain Allah Subhaanahu wat’ala, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup
besar di dalamnya dan terhadap para pelakunya.
10.Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan
Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasalla, bersabda :
أن الملائكة لا تدخل بيتا فيه كلب ولا صورة
” Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke
dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar.” (HR. Al Bukhari: 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu
Thalhah dan Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma dan datang pula dari para sahabat yang
lain).
Jika
malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang masuk adalah syaitan
karena malaikat adalah tentara-tentara Allah Subhaanahu wata’ala yang diutus
untuk menjaga kaum mukminin dan menolak kemudharatan dari mereka. Termasuk
kebodohan adalah jika seorang muslim mengusir malaikat dari rumahnya yang
menyebabkan masuknya jin dan setan ke dalamnya. Maka makmurkanlah rumah itu
dengan dzikir kepada Allah Subhaanhu wata’ala, ibadah, dan membaca Al Qur’an.
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ
فيه سورة البقرة
“Janganlah kalian menjadikan
rumah-rumah kalian sebagai pekuburan karena sesungguhnya setan itu lari dari
rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah.” (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan
selainnya).
11.Pasar-pasar
Telah
datang dari Salman radiyallohu ‘anhu, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451)
dan selainnya berkata :
لا تكونن إن استطعت أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها
معركة الشيطان وبها ينصب رايته
” Janganlah engkau menjadi orang
pertama yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling
terakhir yang keluar darinya pasar karena pasar itu adalah tempat peperangan
para syaitan dan disanalah ditancapkan benderanya.”
Ucapan
ini memiliki hukum marfu (disandarkan kepada Rasululla Shallallohu ‘alaihi
wasallam, pen). Yang dimaksud dengan ا لمعر كة dalam kata ” معركة الشيطان ” adalah tempat peperangan para
syaitan dan mereka menjadikan pasar sebagai tempat perang tersebut karena dia
mengalahkan mayoritas penghuninya disebabkan karena mereka lalai dari
dzikrullah dan gemar melakukan kemaksiatan.
Dan
ucapannya ”
وبها
ينصب رايته ” (dan dengannya dipasang benderanya),
merupakan isyarat ditemukannya para syaitan untuk mengadu domba sesama manusia.
Oleh
karena itu, pasar merupakan tempat yang dibenci oleh Alla Subhaanahu wata’ala.
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
أ حب البلا د إلى الله مساجدها وأبغض البلا د إلى الله أ
سواقها
” Tempat yang paling disukai oleh
Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”
Hadits
ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (671) dan selainnya dari hadits Abu Hurairah
radiyallohu ‘anhu. Demikianlah para setan berkumpul di tempat-tempat yang di
dalamnya gemar dilakukan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
12.Jin
dan para setan berkeliaran di jalan-jalan dan lorong-lorong. Dalam hadits
Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir radiyallohu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
إذا كان
جنح الليل فكفوا صبيانكم فإن للجن انتشارا وخطفة وأطفئوا المصابيح عند الرقاد فإن الفويسقة ربما اجترت
الفتيلة فأحرقت أهل البيت
” Jika telah datang malam, maka
cegahlah anak-anak kalian untuk keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran
dan melakukan penculikan. Matikan lentera di saat tidur karena sesungguhnya
binatang fasik (tikus, pen) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar
penghuni rumah tersebut“.
Empat cara
syetan menggoda manusia
(dikutip dari buah pikiran Ust.
Didin Hafidudin)
Disini
ada empat hal yang menjadi sasaran syetan dalam menggoda manusia, sebagaimana
`diuraikan dalam tafsir Athabari, yaitu: pertama, yang dimaksud dengan min
baini aidihim (dari muka) adalah bahwa syetan menggoda manusia dalam soal-soal
yang berkaitan dengan akhirat. Setan menggoda manusia supaya manusia ragu bahwa
hari akhirat itu pasti terjadi dan semua manusia kan mendapatkan balasan dari
setiap amal perbuatannya. Tidak hanya ragu, setan pun mendorong
ketidakpercayaan akan urusan akhirat : mengenai alam kubur, alam masyar mizan,
hisab, surga dan neraka. Akibatnya manusia tidak punya persiapan untuk
menghadapi akhirat. Ibadahnya (kalaupun itu dilakukan) asal-asalan yang
penting sekedar untuk di dunia ini dan sekedar untuk urusan pribadinya. Sesuatu
yang berkaitan dengan urusan agama, dengan urusan ummat, ia kesampingkan begitu
rupa
Kedua,
wa min khalfihim (dari belakang mereka). Maksudnya bahwa setan menggoda manusia
agar manusia terlena dengan kehidupan dunia. Mereka menjadikan dunia sebagai
tujuan. Pendeknya menjadikan segala macam fasilitas dunia ini sebagai tujuan
hidupnya. Kalau manusia sudah menjadikan dunia sebagai tujuan, maka biasanya
dia akan menghalalkan segala
cara
Oleh
karena itu Allah memberikan gambaran kepada manusia setelah menjelaskan
bagaimana godaan setan itu. Pada ayat 122 surat annisa ini Aallah menegaskan
bahwa kehidupan di dunia dan di akhirat , keselamatan, kebahagaiaan, dan
kesuksesan ditentukan oleh dua hal. Yaitu: wal-ladzina amanu wa’amilus-
shalihat, orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Imam Hasan Basri
mngungkapkan: bukanlah iman itu sekedar kinginan, kayalan dan pengakuan semata,
tetapi yang dikatakan imam itu sesuatu yang terhunjam kuat dalam batin kita dan
dibenarkan dengan amal perbuatan. Jadi, amal perbuatan mmerupakan barometer
kuat tidaknya seseorang. Dan itu hanya bisa dilihat melalui amal perbuatan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar